Negara yang awalnya bernama Burma ini adalah negara ke-5 di ASEAN yang sempat saya kunjungi beberapa waktu yang lalu. Negara yang mempunyai ibu kota di Naypyitaw dan kota terbesarnya yaitu Yangon ini punya bahasa sehari-hari Burmese dan mata uang Kyat (MMK). Ada beberapa hal yang menurut saya unik yang saya jumpai waktu berkunjung ke Myanmar kemarin dan kalian wajib tahu apabila ingin berkunjung ke negara ini, oleh karena itu saya akan share beberapa point hal tersebut ke dalam blog post saya ini.
Usut punya usut, mereka memakai thanaka powder. Thanaka powder ini terbuat dari beberapa bahan diantaranya pohon thanaka itu sendiri, fungsinya mirip skin care yang dipercaya juga bagus untuk sunscreen dan thanaka powder ini disebut-sebut sebagai "rahasia cantik orang Myanmar". Ternyata tidak hanya warga Myanmar yang memakai thanaka powder, tetapi juga orang Thailand, hanya saja jumlah yang menggunakan tidak sebanyak orang Myanmar.
Kalau biasanya kita mengenal sarung hanya di pakai di beberapa occasion, berbeda dengan di sini. Di sini mereka menggunakan longyi/sarung sehari-hari, entah bekerja, jalan-jalan ke mall, ataupun jika lagi di rumah.
Karena menjamurnya budaya "nyirih" di negara ini, ada banyak pedagang yang menjual betel quid ini di pinggir jalan sehingga mereka bisa langsung membelinya tanpa harus membuatnya sendiri. Kebiasaan ini sebenarnya tidak sehat karena bisa mengakibatkan kanker mulut dan kerusakan gigi, dan juga jeleknya lagi menjadikan mereka meludah di sembarang tempat. Jadi jika kalian sedang jalan-jalan di negara ini jangan kaget jika kalian melihat banyak cipratan noda merah seperti darah di jalanan.
Imbas dari tidak adanya motor di Yangon adalah jasa pengantaran makanan seperti Grabfood, Foodpanda, or Yangon Door2door terpaksa menggunakan sepeda untuk pengantarannya. jadi sabar ya kalau kalian memesan makanan karena akan memerlukan waktu yang lebih lama. Sepeda motor hanya tidak diperbolehkan di Yangon saja, di kota lain seperti Mandalay atau Bagan diperbolehkan kok. Tidak hanya motor tetapi di kota lain ada juga kendaraan Thone Bane (Tuk-Tuk).
Mereka disini tinggal di Monastery, jika kalian ingin membantu mereka kalian bisa langsung datang ke monastery sekitar tempat kalian tinggal ataupun kalian dapat bersua langsung dengan monk yang kalian temui di jalan.
Untuk mengunjungi pagoda, kalian diharuskan membeli tiket seharga K25,000/ orang dan berlaku 5 hari. Tiket ini sudah mencakup semua pagoda yang ada di Bagan.
Pilihan lain selain menyewa e-bike adalah tuk-tuk atau mobil, tetapi selain biaya yang dikeluarkan lebih banyak, tuk-tuk dan mobil akan kesulitan untuk mengexplore lebih jauh temple/pagoda yang ada di Bagan dikarenakan beberapa pagoda melewati jalan kecil yang hanya dapat diakses menggunakan e-bike. Untuk penyewaan e-bike di Bagan akan banyak kalian temukan di pinggir jalan, dan untuk biaya menyewa e-bike sekitar K5.000 - K8.000 untuk 24jam.
Mereka menyediakan penitipan di temple-temple besar, dan biasanya ada yang menjaga supaya tidak hilang atau tertukar, dan untuk tips terserah kalian biasanya diantara K100. Jika tidak ada penjaganya tidak usah takut, sandal kalian tidak akan hilang kok.
- THANAKA POWDER
Usut punya usut, mereka memakai thanaka powder. Thanaka powder ini terbuat dari beberapa bahan diantaranya pohon thanaka itu sendiri, fungsinya mirip skin care yang dipercaya juga bagus untuk sunscreen dan thanaka powder ini disebut-sebut sebagai "rahasia cantik orang Myanmar". Ternyata tidak hanya warga Myanmar yang memakai thanaka powder, tetapi juga orang Thailand, hanya saja jumlah yang menggunakan tidak sebanyak orang Myanmar.
- LONGYI
Kalau biasanya kita mengenal sarung hanya di pakai di beberapa occasion, berbeda dengan di sini. Di sini mereka menggunakan longyi/sarung sehari-hari, entah bekerja, jalan-jalan ke mall, ataupun jika lagi di rumah.
- BETEL QUID
Karena menjamurnya budaya "nyirih" di negara ini, ada banyak pedagang yang menjual betel quid ini di pinggir jalan sehingga mereka bisa langsung membelinya tanpa harus membuatnya sendiri. Kebiasaan ini sebenarnya tidak sehat karena bisa mengakibatkan kanker mulut dan kerusakan gigi, dan juga jeleknya lagi menjadikan mereka meludah di sembarang tempat. Jadi jika kalian sedang jalan-jalan di negara ini jangan kaget jika kalian melihat banyak cipratan noda merah seperti darah di jalanan.
- BLACK OUT
- NO MOTORCYCLE IN YANGON
Imbas dari tidak adanya motor di Yangon adalah jasa pengantaran makanan seperti Grabfood, Foodpanda, or Yangon Door2door terpaksa menggunakan sepeda untuk pengantarannya. jadi sabar ya kalau kalian memesan makanan karena akan memerlukan waktu yang lebih lama. Sepeda motor hanya tidak diperbolehkan di Yangon saja, di kota lain seperti Mandalay atau Bagan diperbolehkan kok. Tidak hanya motor tetapi di kota lain ada juga kendaraan Thone Bane (Tuk-Tuk).
- MONK IN MYANMAR
Mereka disini tinggal di Monastery, jika kalian ingin membantu mereka kalian bisa langsung datang ke monastery sekitar tempat kalian tinggal ataupun kalian dapat bersua langsung dengan monk yang kalian temui di jalan.
- BAGAN ARCHAEOLOGICAL TIKET
Untuk mengunjungi pagoda, kalian diharuskan membeli tiket seharga K25,000/ orang dan berlaku 5 hari. Tiket ini sudah mencakup semua pagoda yang ada di Bagan.
- TEMPLE CLIMBING IN BAGAN
- TRANSPORTATION IN BAGAN
Pilihan lain selain menyewa e-bike adalah tuk-tuk atau mobil, tetapi selain biaya yang dikeluarkan lebih banyak, tuk-tuk dan mobil akan kesulitan untuk mengexplore lebih jauh temple/pagoda yang ada di Bagan dikarenakan beberapa pagoda melewati jalan kecil yang hanya dapat diakses menggunakan e-bike. Untuk penyewaan e-bike di Bagan akan banyak kalian temukan di pinggir jalan, dan untuk biaya menyewa e-bike sekitar K5.000 - K8.000 untuk 24jam.
- TEMPLE RULES
Mereka menyediakan penitipan di temple-temple besar, dan biasanya ada yang menjaga supaya tidak hilang atau tertukar, dan untuk tips terserah kalian biasanya diantara K100. Jika tidak ada penjaganya tidak usah takut, sandal kalian tidak akan hilang kok.
***