Seperti yang saya lakukan ketika berkunjung suatu negara, saya menyempatkan untuk mencoba restaurant yang mendapat predikat Michelin Star restaurant atau punkalau tidak yang masuk ke dalam list The World's 50 Best Restaurants. Kali ini pilihan saya jatuh kepada Narisawa.
Narisawa di tahun ini menempati urutan 6 dalam Asia's 50 Best Restaurants dan urutan 15 dalam The World's 50 Best Restaurant. Selain itu Narisawa ini termasuk restaurant yag mendapat penghargaan 2 stars Michelin Star.
Menjatuhkan pilihan ke Narisawa ini bukan tanpa alasan, saat saya membaca ulasan singkat tentang Narisawa di beberapa situs dan juga di web mereka sendiri saya tertarik. Chef Yoshihito Narisawa mempunyai prestasi besar dan konsep yang kuat, yang mempunyai philosophy "Bringing Nature to a Plate".
Dengan philosophy itu, Chef Narisawa mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda dengan Japanese food biasanya. Disebut dengan Innovative Satoyama Cuisine, yaitu sebuah food culture dimana memadukan gastronomy cuisine dengan montain village theme yang menggambarkan Japan. Dan juga semua bahan-bahan yang digunakan berasal dari dalam negri sendiri.
Menu yang satu ini juga salah satu signature dish dari Narisawa, dan sejak beberapa tahun belakangan ini menu satu ini tetap dipertahankan, namanya Bread of the Forest. Menu ini justru dikeluarkan sebelum menu Satoyama Scenery, disajikan dengan dekorasi yang mnurut saya cukup unik dan artistik. Dihiasi daun musim gugur dan ranting pohon. Setelah beberapa dish, waiter memasaknya langsung di meja kita kurang lebih 12 menit di atas hot stone. Hasilnya 2 roti kecil yang dilihat aja sudah terlihat chewy. Lalu roti ini disajikan dengan butter yang dibungkus black olive powder dan green moss. Roti nya gurih dan ada sedikit rasa citrus, dimakan memakai butter yg telah disediakan, perfect!!
Menjatuhkan pilihan ke Narisawa ini bukan tanpa alasan, saat saya membaca ulasan singkat tentang Narisawa di beberapa situs dan juga di web mereka sendiri saya tertarik. Chef Yoshihito Narisawa mempunyai prestasi besar dan konsep yang kuat, yang mempunyai philosophy "Bringing Nature to a Plate".
Dengan philosophy itu, Chef Narisawa mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda dengan Japanese food biasanya. Disebut dengan Innovative Satoyama Cuisine, yaitu sebuah food culture dimana memadukan gastronomy cuisine dengan montain village theme yang menggambarkan Japan. Dan juga semua bahan-bahan yang digunakan berasal dari dalam negri sendiri.
Seperti restaurant Michelin Star pada umumnya, di Narisawa juga menyediakan 2 jenis hidangan yaitu Lunch & Dinner, dan juga untuk dapat makan disini diharuskan reservasi terlebih dahulu alias tidak bisa walk in. Waktu itu saya dibantu teman saya reservasi lewat telephone, tetapi jangan kawatir kalian juga bisa reservasi melalui web, dikarenakan apabila melalui telephone terkadang staf mereka tidak fasih berbahasa Inggris. Menu di Narisawa ini adalah omakase style course yang terkadang berbeda hari ini dengan hari berikutnya, untuk lunch mereka di harga ¥ 27,000, dan dinner ¥ 32,400. Waktu itu saya mendapatkan menu Winter Collection, 2017 yang daftar menu nya bisa langsung dilihat diatas.
Pertama datang kita di suguhi Japanese Sake sebagai menu pembuka yang bertujuan me-refresh indra perasa kita agar dapat kita dapat menikmati dengan lebih maksimal menu yang akan disajikan disini.
Satoyama Scenery and Essence of the Forest |
Menu yang pertama ini adalah Satoyama Scenery and Essence of The Forest, begitu pertama kali melihat menu ini saya sudah langsung bisa menebak apa yang hendak dipresentasikan di menu pertama ini. Yak, betul sekali ini adalah sedikit gambaran tentang Satoyama, semua bahan-bahan yang digunakan juga fresh berasal dari dalam negri. Menu ini juga merupakan salah satu menu andalan dan hampir selalu ada di setiap season omakase menu di Narisawa.
Rosy Sea Bass, Ishikawa Kurakakoi Kombu, Rebun Island, Hokkaido |
Bread of the Forest 2010 - Moss |
Menu yang satu ini juga salah satu signature dish dari Narisawa, dan sejak beberapa tahun belakangan ini menu satu ini tetap dipertahankan, namanya Bread of the Forest. Menu ini justru dikeluarkan sebelum menu Satoyama Scenery, disajikan dengan dekorasi yang mnurut saya cukup unik dan artistik. Dihiasi daun musim gugur dan ranting pohon. Setelah beberapa dish, waiter memasaknya langsung di meja kita kurang lebih 12 menit di atas hot stone. Hasilnya 2 roti kecil yang dilihat aja sudah terlihat chewy. Lalu roti ini disajikan dengan butter yang dibungkus black olive powder dan green moss. Roti nya gurih dan ada sedikit rasa citrus, dimakan memakai butter yg telah disediakan, perfect!!
Akashi Sea Beam, Hyogo Squid, Kanagawa |
Quail, Aichi - Taiko Burdock, Saga |
Ini buat cuci tangan alias Kobokan ya Guys! |
Langoustine, Shizuoka "Luxury Essence 2007" |
Eel, Aichi - Japanese Yam, Saga |
Spanish Mackerel, Hyogo - Kabosu, Oita |
"Sumi 2008" Kobe Beef, Hyogo |
Pear, Yamagata |
Persimmon, Yamagata |
Matcha, Fukuoka |
Makan disini, memberikan pengalaman baru bagi saya dalam menikmati Japanese food. Dengan harga dan semua menu yang disajikan sepenuhnya verified worth it.
Bagi kalian yang ingin menikmati pengalaman makan yang lain dari biasanya, boleh langsung lakukan reservasi disini, tetapi saya sarankan reservasinya jangan mendadak, karena restaurant ini juga tinggi peminat jadi kadang tanggal dan waktu yang kita kehendaki sering tidak tersedia.
***
NARISAWA
Minami Aoyama 2-6-15
Minato-ku, Tokyo 107-0062
Tel +81-3-5785-0799
Opening hours :
Lunch 10pm - 1pm (last order), Close 3pm
Dinner 6.30pm - 8pm (last order)
Closed on Sunday and Monday.
Nearest Station : Aoyama-Itchome Station, exit 5.
Narisawa Google Maps