Libur akhir tahun kemarin saya berkesempatan pergi ke Pulau Lombok, NTB. Pulau yang terletak bertetangga dengan Pulau Bali ini terkenal dengan destinasi wisatanya yang indah. Destinasi wisata yang mendominasi dari Pulau Lombok ini adalah pantai, walaupun memang ada destinasi wisata lain selain pantai.
Untuk menuju ke Lombok dari tempat tinggal saya yaitu Yogyakarta tersedia rute penerbangan tanpa transit, saat itu hanya ada 1 penerbangan yang tanpa transit yaitu menggunakan pesawat Lion Air itupun hanya ada 1 jadwal penerbangan yang direct, jam penerbangan lain memerlukan transit di Pulau Bali.
Bicara soal akomodasi disana saya menginap di 2 hotel berbeda yaitu Hotel D'Praya Lombok (dekat dengan bandara) dan di Origin Lombok (di daerah Kuta). Untuk transportasi selama di Lombok saya menyewa mobil dari Lombok Friendly lengkap dengan drivernya.
Saya akan coba share tujuan wisata yang sempat saya datangi waktu di Lombok kemarin, untuk mempermudah saya akan menyusunnya sesuai itinerary saya.
Perjalanan dari daerah Praya ke Pelabuhan Bangsal atau Teluk Nara memakan waktu kira-kira 1 jam, baru setelah sampai di Pelabuhan Bangsal kita bisa naek speedboat ke Gili Trawangan. Sebenarnya di sebelah barat Lombok ini ada Tiga Gili yang berdekatan yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Tetapi yang paling terkenal di kalangan wisatawan mancanegara dan juga wisatawan domestik adalah Gili Trawangan dan juga paling ramai dibanding Gili yang lain. Tujuan saya kali ini hanya ke Gili Trawangan saja, walapun saya tertarik untuk datang ke Gili yang lain tetapi saya skip kali ini karena saya takut tujuan saya berikutnya setelah Gili Trawangan tidak sempat saya datangi. Waktu yang diperlukan untuk menyeberang ke Gili Trawangan menggunakan speedboat adalah sekitar 15menit, dan untuk kapalnya saya sudah memesannya juga sekalian ke Lombok Friendly. Ada juga pilihan menggunakan transportasi speedboat umum yang hanya akan berangkat bila memenuhi kuota yaitu 20 orang dengan membayar IDR 75k per orangnya, dan keberangkatannya maksimal hanya sampai jam 5 sore.
Di Gili Trawangan ini tidak diperbolehkan dan juga tidak ada kendaraan bermotor, transportasi yang ada hanyalah sepeda dan kereta kuda yang biasa disana disebut cidomo. Di sini juga banyak terdapat tempat penginapan dari yang losmen sampai yang sekelas hotel dan resort tetapi saya memutuskan untuk tidak menginap juga di pulau ini, hanya datang dan pulang di sore harinya.
Lalu mungkin pertanyaan selanjutnya yang ada di kepala kalian adalah "terus kalau ke Gili Trawangan bisa ngapain aja?" Yang pertama, untuk kalian yang suka menghabiskan waktu dengan bersantai dan menikmati suasana pantai mungkin tempat ini cocok untuk kalian. Kita bisa berfoto di dalam hotel ataupun di pantainya yang masih bersih, berair bening dengan pasirnya yang putih dan halus bercampur pecahan karang di tepi pantainya. Dan juga kita bisa mengelilingi pulau ini dengan menyewa sepeda tarifnya 75rb seharian ataupun cidomo (semacam delman) dengan tarif 150rb sekali tujuan (tidak pulang pergi).
Pada saat menuju dan pulang dari Pelabuhan Bangsal kita akan melewati sebuah spot yang bisa menikmati sunset, tetapi sayang waktu itu cuaca sedang mendung sehinggal sunset pun enggan terlihat.
Destinasi berikutnya adalah Pantai Senggigi, pantai ini sangat terkenal di Lombok walaupun bagi saya tidak ada yang special di Pantai Senggigi ini. Di dekat pantai ini banyak cafe-cafe yang menawarkan sensasi makan di pinggir pantai sambil menikmati suasana pantai dan deburan ombak.
Tujuan destinasi wisata berikutnya di keesokan harinya adalah Pantai Tangsi atau lebih dikenal dengan Pantai Pink. Ini juga merupakan destinasi utama saya pergi ke Lombok ini. Di dunia hanya ada 7 pantai yang mempunyai pasir berwarna pink, dan 2 diantaranya berada di Indonesia. Sebab mengapa pasir di pantai ini berwarna pink adalah karena campuran antara pasir putih dan pasir merah yang berasal dari pecahan koral/cangkang organisme laut bernama foraminifera yang berwarna merah. Dan waktu yang paling tepat untuk ke Pantai Pink ini adalah saat pagi sampai siang hari dikarenakan warna pinknya akan lebih terlihat bila terkena sinar matahari yang menyilaukan.
Akses untuk menuju ke Pink Beach ini dapat ditempuh dengan 2 cara yaitu dengan jalur darat dan jalur laut menggunakan kapal. Untuk di jalur darat waktu yang di butuhkan untuk sampai ke pantai ini lebih lama sekitar 2,5jam melalui jalan yang rusak dan berlubang, untuk jalur laut kita dapat menggunakan kapal dengan menyeberang dari pelabuhan Tanjung Luar dan membutuhkan waktu kira-kira 45 menit. Biaya yang saya keluarkan untuk menyewa kapal untuk menuju ke Pantai Pink ini 150k per orangnya sudah termasuk makan siang di Pantai Pink.
Saran saya sih pilihlah jalur laut untuk menuju ke Pantai Tangsi ini, kenapa? Yang pertama, walapun mungkin biaya yang akan kalian keluarkan lebih banyak kalian tidak buang-buang waktu, keuntungan yang lain kita bisa "mampir-mampir". Kok mampir-mampir? Yak pada saat berangkat kalian bisa minta sama pengemudi kapalnya untuk mampir jajan lobster dulu. Kalian akan dibawa ke tempat seperti penampungan sementara milik nelayan pencari lobster sebelum lobster mereka dijual ke pasar, kalian dapat membelinya langsung dari para nelayan lobster dengan harga yang murah, dan dapat kalian bawa untuk di masak pada saat kalian nanti sampai di Pantai Pink untuk tambahan lauk makan siang. Selain mampir jajan lobster, kalian juga bisa meminta ke pengemudi kapal yang kalian naikin untuk mampir ke beberapa pantai di sekitar Pantai Pink yang juga memiliki pasir pantai yang berwarna pink dan relatif sepi seperti pantai milik pribadi.
Tujuan wisata saya berikutnya sekaligus yang terakhir adalah Tanjung Aan dan Bukit Merese. Untuk kedua tempat wisata ini bersebelahan, dan terletak di daerah Kuta, Lombok. Untuk menikmati keindahan alam Bukit Merese kita diharuskan tracking, tetapi tenang tracking nya tidak susah, hanya sedikit menajak dan tidak jauh dari tempat parkir kendaraan. Bila sudah sampai di puncak nya kita dapat melihat pemandangan beberapa pantai termasuk Pantai Tanjung Aan yang berpasir putih dan berair hijau kebiruan dan bening sehingga kita bahkan dapat melihat karangnya dari atas Bukit Merese ini.
Sekilas pemandangan dari Bukit Merese ini seperti Pulau Padar tetapi tidak sebagus di Pulau Padar, hanya sekilas mirip saja (walaupun saya juga belom pernah ke Pulau Padar). Tetapi sangat disayangkan waktu saya di Bukit Merese ini cuaca sedang mendung dan tidak lama setelah saya di puncak dan hanya sempat mengambil beberapa foto tiba-tiba turun hujan deras dan mau tidak mau saya harus turun dan meninggalkan lokasi ini.
Kayu Cafe menurut orang-orang di Gili Trawangan adalah cafe no 1 di sana dan benar waktu saya datang saya harus waiting list dahulu sebelum saya akhirnya dapat makan disini. Pengunjung dari Kayu Cafe ini umumnya wisatawan luar negri mungkin karena juga pilihan menunya banyak dari western hingga makanan Indonesia dan juga menyediakan makanan vegan. Dan Kayu Cafe ini adalah cafe yang makanannya bertema healthy food, walaupun bertemakan healthy food, overall semua makanan yang saya coba enak, ,mungkin Kayu Cafe ini bisa jadi referensi kalian untuk makan pagi, siang ataupun malam bila berkunjung ke Gili Trawangan karena Kayu Cafe ini buka dari jam 7am sampai 9pm.
Random gelato yang saya cobain di Gili Trawangan ini namanya Gelato Cookies & Cone, cuaca yang sangat panas lah yang membuat saya tidak berfikir lama untuk jajan gelato ini.
Di atas saya sempat mengatakan kalau pantai Sengigi banyak cafe di pinggir pantainya dan cocok bagi yang ingin makan dengan view pantai, nah cafe ini salah satunya namanya Lotus Bay View Restaurant. Sebenarnya saya memilih ini juga karena memilih secara acak, karena saya memang tidak tahu apa yg enak di daerah Pantai Sengigi. Untuk rasanya tidak begitu enak, bahkan pizza yang mereka sajikan gosong di bagian bawahnya.
Selanjutnya kita pindah ke daerah Kuta, Lombok. El Bazar Cafe adalah salah satu cafe yang terkenal di daerah Kuta, terbukti waktu datang cafe nya sedang dalam keadaan full house tetapi untung masi ada meja tersisa untuk saya walaupun saya tidak melakukan reservasi terlebih dahulu. Seingat saya waktu itu hanya saya turis domestik yang makan disana, hampir semuanya turis mancanegara. Cafe yang interior nya bergaya modern futuristik ini juga ternyata mempunyai makanan yang enak. Dari main course sampai dessert nya semua enak, agendakan cafe ini kalau kalian berkunjung ke Kuta Lombok ya. El Bazar Cafe ini terletak di Jalan Raya Kuta No. 5 dan buka dari 7.30am sampai 11pm.
Ini dia salah satu bahkan satu-satunya makanan khas Lombok yang saya coba. Namanya Sate Rembiga, sate ini juga merupakan kuliner iconic dari Lombok, sate rembiga dibuat dari daging sapi yang biasanya bagian has dalam sehingga sate yang dihasilkan bisa empuk, dan direndam dengan bumbu rempah-rempah yang pedas dan manis hingga saat disajikan mumbunya meresap sempurna ke dalam dagingnya. Nama Rembiga ternyata diambil dari salah satu daerah di Lombok yang konon katanya sate ini awalnya berasal dari sana. Sate rembiga yang saya coba adalah Sate Rembiga Utama Bu Ririn di Jalan Dr. Wahidin No. 5, Rembiga, Selaparang, Mataram yang buka 9am - 10pm.
Sebenarnya saya ada satu lagi tempat makan yang saya coba di daerah Kuta, Lombok namanya Nuggets Corner yang tempat nya tepat di sebelah El Bazar Cafe tetapi karena saat itu hari terakhir kamera saya terkena musibah dan mood foto pun jadi hilang sehingga tidak ada foto dari Nuggets Corner Cafe, untuk makanannya standart saja dan waktu itu penyajiannya sangat lama padahal keadaan cafe sedang tidak ramai, dan juga pelayanan nya yang tidak ramah sehingga membuat saya makin malas untuk foto.
Ini hanya sekedar bonus saja sih, ini sedikit gambaran keadaan Origin Lombok tempat saya menginap di daerah Kuta, Lombok yang saat itu juga bertepatan dengan tahun baru. Hotel yang menurut saya bagus dan dengan rate yang worth it dengan apa yang kita dapat kalau menginap disini, mungkin juga hotel ini bisa jadi pilihan kalian apabila mencari penginapan di daerah Kuta, Lombok.
Perjalanan saya di Lombok memang sangat singkat, hanya 3hari 2 malam, sangat singkat memang sehinggal tujuannya yang saya dapat pun sangat sedikit dan banyak yang terlewatkan, tetapi Lombok adalah suatu daerah di Indonesia yang sangat indah, dan layak untuk kalian kunjungi. Sekarang agenda saya menyiapkan itinerary untuk ke Lombok lagi dengan tujuan yang berbeda tentunya, so tungguin ya LOMBOK FOOD AND TRAVEL GUIDE jilid 2!
Saya akan coba share tujuan wisata yang sempat saya datangi waktu di Lombok kemarin, untuk mempermudah saya akan menyusunnya sesuai itinerary saya.
- TRAVEL DESTINATIONS
Perjalanan dari daerah Praya ke Pelabuhan Bangsal atau Teluk Nara memakan waktu kira-kira 1 jam, baru setelah sampai di Pelabuhan Bangsal kita bisa naek speedboat ke Gili Trawangan. Sebenarnya di sebelah barat Lombok ini ada Tiga Gili yang berdekatan yaitu Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Tetapi yang paling terkenal di kalangan wisatawan mancanegara dan juga wisatawan domestik adalah Gili Trawangan dan juga paling ramai dibanding Gili yang lain. Tujuan saya kali ini hanya ke Gili Trawangan saja, walapun saya tertarik untuk datang ke Gili yang lain tetapi saya skip kali ini karena saya takut tujuan saya berikutnya setelah Gili Trawangan tidak sempat saya datangi. Waktu yang diperlukan untuk menyeberang ke Gili Trawangan menggunakan speedboat adalah sekitar 15menit, dan untuk kapalnya saya sudah memesannya juga sekalian ke Lombok Friendly. Ada juga pilihan menggunakan transportasi speedboat umum yang hanya akan berangkat bila memenuhi kuota yaitu 20 orang dengan membayar IDR 75k per orangnya, dan keberangkatannya maksimal hanya sampai jam 5 sore.
Di Gili Trawangan ini tidak diperbolehkan dan juga tidak ada kendaraan bermotor, transportasi yang ada hanyalah sepeda dan kereta kuda yang biasa disana disebut cidomo. Di sini juga banyak terdapat tempat penginapan dari yang losmen sampai yang sekelas hotel dan resort tetapi saya memutuskan untuk tidak menginap juga di pulau ini, hanya datang dan pulang di sore harinya.
Lalu mungkin pertanyaan selanjutnya yang ada di kepala kalian adalah "terus kalau ke Gili Trawangan bisa ngapain aja?" Yang pertama, untuk kalian yang suka menghabiskan waktu dengan bersantai dan menikmati suasana pantai mungkin tempat ini cocok untuk kalian. Kita bisa berfoto di dalam hotel ataupun di pantainya yang masih bersih, berair bening dengan pasirnya yang putih dan halus bercampur pecahan karang di tepi pantainya. Dan juga kita bisa mengelilingi pulau ini dengan menyewa sepeda tarifnya 75rb seharian ataupun cidomo (semacam delman) dengan tarif 150rb sekali tujuan (tidak pulang pergi).
Pada saat menuju dan pulang dari Pelabuhan Bangsal kita akan melewati sebuah spot yang bisa menikmati sunset, tetapi sayang waktu itu cuaca sedang mendung sehinggal sunset pun enggan terlihat.
Destinasi berikutnya adalah Pantai Senggigi, pantai ini sangat terkenal di Lombok walaupun bagi saya tidak ada yang special di Pantai Senggigi ini. Di dekat pantai ini banyak cafe-cafe yang menawarkan sensasi makan di pinggir pantai sambil menikmati suasana pantai dan deburan ombak.
Tujuan destinasi wisata berikutnya di keesokan harinya adalah Pantai Tangsi atau lebih dikenal dengan Pantai Pink. Ini juga merupakan destinasi utama saya pergi ke Lombok ini. Di dunia hanya ada 7 pantai yang mempunyai pasir berwarna pink, dan 2 diantaranya berada di Indonesia. Sebab mengapa pasir di pantai ini berwarna pink adalah karena campuran antara pasir putih dan pasir merah yang berasal dari pecahan koral/cangkang organisme laut bernama foraminifera yang berwarna merah. Dan waktu yang paling tepat untuk ke Pantai Pink ini adalah saat pagi sampai siang hari dikarenakan warna pinknya akan lebih terlihat bila terkena sinar matahari yang menyilaukan.
Akses untuk menuju ke Pink Beach ini dapat ditempuh dengan 2 cara yaitu dengan jalur darat dan jalur laut menggunakan kapal. Untuk di jalur darat waktu yang di butuhkan untuk sampai ke pantai ini lebih lama sekitar 2,5jam melalui jalan yang rusak dan berlubang, untuk jalur laut kita dapat menggunakan kapal dengan menyeberang dari pelabuhan Tanjung Luar dan membutuhkan waktu kira-kira 45 menit. Biaya yang saya keluarkan untuk menyewa kapal untuk menuju ke Pantai Pink ini 150k per orangnya sudah termasuk makan siang di Pantai Pink.
Saran saya sih pilihlah jalur laut untuk menuju ke Pantai Tangsi ini, kenapa? Yang pertama, walapun mungkin biaya yang akan kalian keluarkan lebih banyak kalian tidak buang-buang waktu, keuntungan yang lain kita bisa "mampir-mampir". Kok mampir-mampir? Yak pada saat berangkat kalian bisa minta sama pengemudi kapalnya untuk mampir jajan lobster dulu. Kalian akan dibawa ke tempat seperti penampungan sementara milik nelayan pencari lobster sebelum lobster mereka dijual ke pasar, kalian dapat membelinya langsung dari para nelayan lobster dengan harga yang murah, dan dapat kalian bawa untuk di masak pada saat kalian nanti sampai di Pantai Pink untuk tambahan lauk makan siang. Selain mampir jajan lobster, kalian juga bisa meminta ke pengemudi kapal yang kalian naikin untuk mampir ke beberapa pantai di sekitar Pantai Pink yang juga memiliki pasir pantai yang berwarna pink dan relatif sepi seperti pantai milik pribadi.
Tujuan wisata saya berikutnya sekaligus yang terakhir adalah Tanjung Aan dan Bukit Merese. Untuk kedua tempat wisata ini bersebelahan, dan terletak di daerah Kuta, Lombok. Untuk menikmati keindahan alam Bukit Merese kita diharuskan tracking, tetapi tenang tracking nya tidak susah, hanya sedikit menajak dan tidak jauh dari tempat parkir kendaraan. Bila sudah sampai di puncak nya kita dapat melihat pemandangan beberapa pantai termasuk Pantai Tanjung Aan yang berpasir putih dan berair hijau kebiruan dan bening sehingga kita bahkan dapat melihat karangnya dari atas Bukit Merese ini.
Sekilas pemandangan dari Bukit Merese ini seperti Pulau Padar tetapi tidak sebagus di Pulau Padar, hanya sekilas mirip saja (walaupun saya juga belom pernah ke Pulau Padar). Tetapi sangat disayangkan waktu saya di Bukit Merese ini cuaca sedang mendung dan tidak lama setelah saya di puncak dan hanya sempat mengambil beberapa foto tiba-tiba turun hujan deras dan mau tidak mau saya harus turun dan meninggalkan lokasi ini.
- LOMBOK CULINARY
Kayu Cafe menurut orang-orang di Gili Trawangan adalah cafe no 1 di sana dan benar waktu saya datang saya harus waiting list dahulu sebelum saya akhirnya dapat makan disini. Pengunjung dari Kayu Cafe ini umumnya wisatawan luar negri mungkin karena juga pilihan menunya banyak dari western hingga makanan Indonesia dan juga menyediakan makanan vegan. Dan Kayu Cafe ini adalah cafe yang makanannya bertema healthy food, walaupun bertemakan healthy food, overall semua makanan yang saya coba enak, ,mungkin Kayu Cafe ini bisa jadi referensi kalian untuk makan pagi, siang ataupun malam bila berkunjung ke Gili Trawangan karena Kayu Cafe ini buka dari jam 7am sampai 9pm.
Random gelato yang saya cobain di Gili Trawangan ini namanya Gelato Cookies & Cone, cuaca yang sangat panas lah yang membuat saya tidak berfikir lama untuk jajan gelato ini.
Di atas saya sempat mengatakan kalau pantai Sengigi banyak cafe di pinggir pantainya dan cocok bagi yang ingin makan dengan view pantai, nah cafe ini salah satunya namanya Lotus Bay View Restaurant. Sebenarnya saya memilih ini juga karena memilih secara acak, karena saya memang tidak tahu apa yg enak di daerah Pantai Sengigi. Untuk rasanya tidak begitu enak, bahkan pizza yang mereka sajikan gosong di bagian bawahnya.
Selanjutnya kita pindah ke daerah Kuta, Lombok. El Bazar Cafe adalah salah satu cafe yang terkenal di daerah Kuta, terbukti waktu datang cafe nya sedang dalam keadaan full house tetapi untung masi ada meja tersisa untuk saya walaupun saya tidak melakukan reservasi terlebih dahulu. Seingat saya waktu itu hanya saya turis domestik yang makan disana, hampir semuanya turis mancanegara. Cafe yang interior nya bergaya modern futuristik ini juga ternyata mempunyai makanan yang enak. Dari main course sampai dessert nya semua enak, agendakan cafe ini kalau kalian berkunjung ke Kuta Lombok ya. El Bazar Cafe ini terletak di Jalan Raya Kuta No. 5 dan buka dari 7.30am sampai 11pm.
Ini dia salah satu bahkan satu-satunya makanan khas Lombok yang saya coba. Namanya Sate Rembiga, sate ini juga merupakan kuliner iconic dari Lombok, sate rembiga dibuat dari daging sapi yang biasanya bagian has dalam sehingga sate yang dihasilkan bisa empuk, dan direndam dengan bumbu rempah-rempah yang pedas dan manis hingga saat disajikan mumbunya meresap sempurna ke dalam dagingnya. Nama Rembiga ternyata diambil dari salah satu daerah di Lombok yang konon katanya sate ini awalnya berasal dari sana. Sate rembiga yang saya coba adalah Sate Rembiga Utama Bu Ririn di Jalan Dr. Wahidin No. 5, Rembiga, Selaparang, Mataram yang buka 9am - 10pm.
Sebenarnya saya ada satu lagi tempat makan yang saya coba di daerah Kuta, Lombok namanya Nuggets Corner yang tempat nya tepat di sebelah El Bazar Cafe tetapi karena saat itu hari terakhir kamera saya terkena musibah dan mood foto pun jadi hilang sehingga tidak ada foto dari Nuggets Corner Cafe, untuk makanannya standart saja dan waktu itu penyajiannya sangat lama padahal keadaan cafe sedang tidak ramai, dan juga pelayanan nya yang tidak ramah sehingga membuat saya makin malas untuk foto.
Ini hanya sekedar bonus saja sih, ini sedikit gambaran keadaan Origin Lombok tempat saya menginap di daerah Kuta, Lombok yang saat itu juga bertepatan dengan tahun baru. Hotel yang menurut saya bagus dan dengan rate yang worth it dengan apa yang kita dapat kalau menginap disini, mungkin juga hotel ini bisa jadi pilihan kalian apabila mencari penginapan di daerah Kuta, Lombok.
Perjalanan saya di Lombok memang sangat singkat, hanya 3hari 2 malam, sangat singkat memang sehinggal tujuannya yang saya dapat pun sangat sedikit dan banyak yang terlewatkan, tetapi Lombok adalah suatu daerah di Indonesia yang sangat indah, dan layak untuk kalian kunjungi. Sekarang agenda saya menyiapkan itinerary untuk ke Lombok lagi dengan tujuan yang berbeda tentunya, so tungguin ya LOMBOK FOOD AND TRAVEL GUIDE jilid 2!
***